1. Katalog Uang Kertas Indonesia cetakan 1996, 2005 ataupun 2010
2. Katalog Uang Logam Indonesia
3. Standard Catalog of World Paper money (Krause)
4. Catalogue of paper money (Johan Mevius)
5. Katalog lelang dari berbagai balai lelang baik internasional maupun lokal
6. Majalah/literatur terbitan Asosiasi Numismatik Indonesia
7. Informasi dari internet seperti blog ini atau lain sebagainya
Dari sumber2 informasi tersebut di atas kita dapat mempelajari banyak hal tentang uang kuno seperti:
(1) Jenis atau seri, contoh: seri Sukarno 1960, seri Bunga Burung 1959, seri Pekerja 1958 dan sebagainya.
(2) Harga dari masing2 uang tersebut, yang sangat dipengaruhi oleh
kualitasnya, semakin baik kualitas suatu uang tentu semakin mahal
harganya, demikian juga sebaliknya. Karena itu sangatlah penting bagi
para kolektor untuk mempelajari kualitas suatu uang. Terdapat istilah2
khusus tentang kualitas uang kertas, seperti Uncirculated, Extremely
Fine, Very Fine, Fine, Very Good, Fair dan lain-lain.
GRADING (Menentukan kualitas) uang kertas
Supaya tidak menimbulkan perbedaan pendapat tentang kualitas suatu uang kertas maka kalangan numismatik membutuhkan suatu standarisasi, yang disebut grading.
The international Bank Note Society (IBNS) menerapkan standarisasi grading yang terdiri dari :
1. UNC atau Uncirculated : yaitu keadaan sempurna dengan semua sudut
tajam, tidak ada cacat sedikitpun, bersih, dan permukaan kertas masih
berkilau. Sebagai ilustrasi adalah selembar uang kertas yang diambil
dari segepok uang baru yang masih tersegel.
Uncirculated (UNC)
2. AU
atau Almost Uncirculated : keadaan uang yang hampir sama dengan di atas
tetapi ada minor mishandling seperti lipatan pada sudut, atau lipatan
halus pada bagian tengah, tetapi tidak boleh keduanya, selain itu
kondisi uang harus bersih dan berkilau seperti aslinya, semua sudut
harus tajam.
3. EF/XF atau Extremely Fine : kertas dalam keadaan baik, crisp atau
kaku, masih memiliki kilau pada permukaan, dan memiliki maksimum 3
lipatan tipis atau satu lipatan tajam, sudut sedikit membundar.
Wayang 50 gulden kondisi Extremely Fine (EF/XF)
4. VF atau Very Fine : uang kertas telah dipakai namun masih tetap
crisp, ada sedikit kotor dan beberapa lipatan vertikal dan horisontal
namun tidak sobek.
Wayang 200 gulden kondisi Very Fine (VF)
5. F atau Fine : uang telah sering terpakai dengan beberapa lipatan dan
tidak crisp lagi, tidak terlalu kotor, mungkin ada sedikit sobek pada
bagian margin tetapi tidak masuk ke gambar, warna masih jelas.
Gedung 30 gulden kondisi Fine (F)
6. VG atau Very Good : uang telah terpakai berkali-kali namun kertas
masih utuh, terdapat sobekan pada sudut sehingga tidak tajam lagi, ada
sobekan yang masuk hingga ke gambar, mungkin ada bekas karat, dan pada
bekas lipatan mungkin ada lubang /sobekan kecil, kertas layu tetapi
tidak ada bagian yang hilang karena sobek.
Coen 200 kondisi Very Good (VG)
7. G atau Good : uang telah lama dipakai, warna telah memudar, bekas
lipatan yang berkali-kali telah menyebabkan lubang atau sobekan pada
bagian pinggir, mungkin ada bekas karat, kotoran atau grafiti, ada
bagian yang hilang karena sobek.
ORI 10 rupiah baru kondisi Good (G)
8. Fair : seluruh kertas layu dan kotor akibat pemakaian yang berat,
uang telah rusak, terdapat sobekan besar dan ada bagian besar yang
hilang.
9. P atau Poor : uang telah rusak berat akibat sobekan, karat, bagian
yang hilang, grafiti ataupun lubang yang besar, mungkin ada bekas
tambalan atau bekas potongan (trimming) pada bagian tepi untuk menutupi
bagian yang rusak. Uang yang masuk kategori ini tidak layak dikoleksi
kecuali hanya sebagai pengisi sementara atau memang termasuk uang yang
sangat langka.
Ada kalanya kualitas suatu uang kertas ada di antara 2 kategori, dalam
kasus ini sebagian kolektor memakai istilah PLUS (+), MINUS (-) atau
penambahan huruf a kecil (ABOUT), contohnya:
1. VF+ (Very Fine Plus), berarti grade berada di antara VF dengan EF tetapi lebih cenderung ke VF
2. VF++ (Very Fine Plus Plus) berarti gradenya berada di antara VF dengan EF tetapi lebih cenderung ke EF
3. aEF (About Extremely Fine), berarti gradenya hampir atau kira-kira berada di EF
4. UNC- (Uncirculated Minus), berarti hampir UNC dengan hanya sedikit sekali kekurangan
Semua cacat yang terdapat pada uang kertas juga harus disebutkan agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti:
1. Coretan atau grafiti
2. Bekas selotip, lem atau karat
3. Lubang staples atau pin hole
4. Trimming atau bagian tepi yang di potong
5. Pressing atau disetrika
6. Cleaning, washing atau dicuci dengan menggunakan cairan pembersih
7. Repair atau perbaikan berupa tambalan atau lainnya
Adanya kondisi2 tertentu akan menyebabkan grading uang kertas tersebut menjadi turun sedikitnya satu tingkat.
Sekalipun telah ada standarisasi, perbedaaan grading antara para
kolektor seringkali terjadi, masalah ini dapat timbul akibat beberapa
faktor misalnya pengalaman, pencahayaan dan suasana yang berbeda.
Grading sepantasnya dilakukan oleh orang ketiga yang berpengalaman dan
tidak terlibat dalam transaksi.
Beberapa macam istilah grading dalam berbagai bahasa
Leave a Reply