Uang Seri RIS Tahun 1950

Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) yang bertanggal 1 Djanuari 1950 ini merupakan seri pengganti uang ORI, dicetak oleh Thomas De La Rue and Co. Ltd. London dan ditandatangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara.

Seri yang beredar hanya terdiri dari 2 pecahan yaitu 5 dan 10 rupiah. Dalam kondisi biasa (bukan UNC) kedua pecahan ini sangat mudah ditemukan dan hanya berharga puluhan ribu rupiah saja. Tetapi dalam kondisi UNC kedua pecahan ini memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi.
Pecahan 5 rupiah bernomor seri D/1 sampai dengan D/11 sedangkan pecahan 10 rupiah dari E/1 sampai dengan E/19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pecahan 5 lebih sedikit beredarnya dibanding pecahan 10. Tidak heran bila harga pecahan 5 UNC lebih tinggi dibandingkan pecahan 10 nya.

Seri RIS 5 dan 10 rupiah


Selain kedua pecahan tersebut, terdapat juga seri specimen yang bernomor seri 000000 dan seri proof yang terdiri dari pecahan 5, 10, 25, 50 dan 100 rupiah yang rencananya dicetak oleh Security Banknote Company yang mencetak seri pemandangan alam 1951 dan 1953. Seri proof ini dilelang di Amerika beberapa waktu yang lalu dan dihargai US$1500 s/d $3000.



RIS 100 rupiah Proof (SBNC)




RIS 10 rupiah specimen (TDL and Co)



RIS specimen bernomor seri 000000



Salah satu bentuk vignete yang tidak lazim yang rencananya akan dikeluarkan oleh Bank Sirkulasia Indonesia. Terjual dalam lelang seharga 15 juta rupiah lebih. Bila ada diantara teman-teman yang mengetahui cerita tentang uang ini dimohon menghubungi penulis.

Kesimpulan seri RIS
1. Sukar untuk mencari kondisi UNC nya
2. Harga pecahan 5 rupiah lebih mahal dibandingkan 10 rupiah
3. Terdapat bentuk specimen dan proof yang sangat langka dan bernilai tinggi

Uang ORI Seri Baru Tahun 1949

Seri ORI Baru memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi, semua pecahannya sangat sukar didapatkan sehingga para kolektor, bahkan yang senior sekalipun seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan dan melengkapi seri ini. Karena tingkat kesulitannya sangat tinggi maka tidak heran harganya juga tinggi.


Seri ini terdiri dari pecahan2 bernilai kecil, dimulai dari 10 sen (ada dua warna), 1/2 rupiah (juga ada dua warna), 1 rupiah, 10 rupiah (dua variasi) dan 100 rupiah (ada variasi uncutnya). Semuanya bertanggal Djokjakarta 17 Agustus 1949 dan ditandatangani oleh Mr. Loekman Hakim.
Pecahan 10 sen Hijau

Walaupun nominalnya kecil, uang ini sangat sukar didapatkan. harganyapun fantastis bila dibandingkan nilai atau kualitasnya. Harga perlembar kondisi biasa sekitar Rp. 500 ribuan perlembar sedangkan bila UNC bisa mencapai Rp. 1,5 juta.



Pecahan 10 sen ORI Baru (hijau)



Pecahan 10 sen Merah

Juga sulit untuk didapatkan, nilainya sedikit dibawah pecahan 10 sen yang hijau.



Pecahan 10 sen ORI Baru (merah)


Pecahan 1/2 rupiah Hijau

Tingkat kesulitannya sangat tinggi, setara dengan pecahan2 kecil lainnya. Harga perlembar kurang lebih sama dengan pecahan 10 sen hijau.


Pecahan 1/2 rupiah ORI Baru (hijau)



Pecahan 1/2 rupiah Merah
.

Juga sangat sulit ditemukan, harga relatif sama dengan di atas. Keempat pecahan terkecil ini tidak mempunyai nomor seri.



Pecahan 1/2 rupiah ORI Baru (merah)



Versi palsu
.

Karena tidak adanya pengaman yang baik, ORI Baru tidak lepas dari pemalsuan. Saya tampilkan satu lembar contoh ORI baru palsu. Perhatikan perbedaannya, sulit bukan?



Pecahan 1/2 rupiah ORI Baru (palsu) kertas licin dan gambar tampak lebih kasar
.


Pecahan 1 rupiah
.

Sangat sulit ditemukan dalam segala kondisi, harga perlembar sudah berkisar di 1/2 - 1 juta, apalagi jika kondisinya UNC, bisa 2 kali lipat lebih mahal.
.



Pecahan 1 rupiah ORI Baru



Versi Proof


Selain versi beredarnya yang mempunyai nomor seri, tenyata pecahan ini juga mempunyai versi proofnya yang berbeda warna dan tidak mempunyai nomor seri maupun tanda tangan. Versi ini sangat langka dan bernilai tinggi sekali. Di lelang terakhir versi proof ini terjual seharga Rp.12,5 juta!!




Pecahan 1 rupiah ORI Baru (proof), perhatikan perbedaan warnanya.


Pecahan 10 rupiah (hitam)

Sangat sukar didapatkan bahkan untuk kondisi jeleknya sekalipun, bernilai sangat tinggi bisa mencapai angka 1 sampai 4 juta rupiah perlembarnya. Saya belum bisa mendapatkan gambar yang memadai dari uang ini, mohon partisipasi pembaca yang memilikinya. Gambar di bawah saya ambil dari buku katalog uang kertas Indonesia (KUKI).


Pecahan 10 rupiah ORI Baru (hitam-kuning)

Pecahan 10 rupiah (coklat)

Gambar mirip dengan versi yang hitam, tetapi berbeda warna, baik warna uangnya maupun warna tanda tangannya. Perhatikan perbedaannya dengan teliti karena harga lebih murah sekitar 1/2 nya dari versi yang hitam.

Pecahan 10 rupiah ORI Baru (coklat-merah)

Pecahan 100 rupiah

Terdiri dari 2 bentuk yaitu yang tanpa nomor seri (lebih murah) dan yang bernomor seri (lebih mahal). Tetapi sampai saat ini masih terjadi kontroversi mengenai nomor serinya. Sebagian kolektor mengatakan bahwa uang ini sebenarnya tanpa nomor seri tetapi oleh orang2 tertentu sengaja di cetak sehingga mengakibatkan nilai jual menjadi lebih tinggi. Bagi para pemula diharapkan tidak tertipu dengan uang yang bernomor seri karena mungkin saja palsu, perhatikan tipe huruf dan angka pada nomor seri di bawah ini.

Pecahan 100 rupiah baru variasi bernomor seri, perhatikan bentuk nomor serinya.


Versi proof

Selain versi biasanya, ternyata ditemukan juga veri proof yang berwarna hitam, tentu saja versi ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Di lelang tahun 2008 versi ini terjual seharga 8 juta rupiah!
Pecahan 100 rupiah baru versi proof

Pecahan 100 rupiah Uncut

Terdiri dari 2 lembar pecahan 100 rupiah yang belum di potong. Variasi ini terdiri dari 2 jenis yaitu yang bernomor seri dan tanpa nomor seri. Yang tanpa nomor seri berharga sekitar Rp.750 ribu sedangkan yang bernomor seri jauh lebih langka dan tentunya bernilai jauh lebih tinggi.



Pecahan 100 rupiah ORI Baru (uncut)

Kesimpulan:
1. Memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi.
2. Sangat jarang didapatkan yang berkondisi baik
3. Terdapat versi palsunya
4. Terdapat bentuk2 yang tidak lazim (proof)
5. Urutan tingkat kesulitan:
- 10 rupiah hitam-kuning
- 10 rupiah coklat-merah
- 1 rupiah
- 1/2 rupiah baik merah maupun hijau
- 10 sen hijau disusul 10 sen merah
- 100 rupiah bernomor seri
- 100 rupiah tanpa nomor seri dan uncut
Karena tingkat kesulitan ORI baru ini sangat tinggi, saya mengalami kesukaran untuk menampilkan gambar-gambar yang baik sehingga untuk saat ini hanya inilah yang maksimal dapat saya lakukan. Bila ada diantara para pembaca yang memiliki uang2 seri ini tetapi dengan kualitas yang lebih baik daripada gambar-gambar di atas, dan bersedia untuk mengirimkan fotonya kepada saya, maka dengan senang hati saya akan menerimanya.

Uang ORI Seri Keempat Tahun 1948

Seri ORI Keempat ini terdiri dari pecahan2 yang sangat ganjil nominalnya, yaitu: 40 rupiah, 75 rupiah, 100 rupiah Hatta, 400 rupiah dan masterpiece nya uang kertas Indonesia, salah satu uang kertas kita yang terlangka sekaligus termahal yaitu 600 rupiah unissued.
Semua ORI Keempat bertanggal Jogjakarta 23 Agustus 1948 dan ditandatangani oleh Drs. Mohammad Hatta. Pengaman yang digunakan adalah kode kontrol pada nomor serinya.
.
Pecahan 40 rupiah
Adalah pecahan yang terkecil dan termurah dari seri ini. harga berkisar diangka Rp. 100 ribu perlembar untuk kondisi EF dan Rp. 400 ribu untuk UNC.

Pecahan 40 rupiah 1948 ORI Keempat



Pecahan 75 rupiah

Sangat sulit ditemukan baik dalam kondisi biasa apalagi dalam kondisi baik. Terdiri dari dua variasi nomor seri yaitu 5 angka dan 6 angka. Harga perlembar sudah mencapai sekitar 3-4 juta rupiah.


Pecahan 75 rupiah 1948 ORI Keempat
Pecahan 100 rupiah (Hatta)
Bergambar sangat mirip dengan pecahan yang sama pada seri ORI Ketiga, tetapi berbeda tanda tangan, warna nomor seri dan warna bagian belakang. Perhatikan dan pelajari bedanya. Harga sekitar separuh dari yang bertandatangan Maramis yaitu berkisar diangka 2 juta rupiah perlembar. Pengaman yang digunakan berupa kode kontrol pada nomor serinya.


Pecahan 100 1948 ORI Keempat (Hatta)
.
.


Pecahan 400 rupiah

Merupakan pecahan yang paling banyak palsunya, sedemikian banyaknya sampai sulit sekali menemukan yang asli. Rahasia untuk mengenal yang asli terdiri dari dua cara. Pertama dengan pengamatan visual, bagi seorang ahli dengan sekali pandang akan mengetahui mana yang asli dan mana yang palsu. Cara kedua yang lebih akurat adalah dengan memperhatikan nomor serinya. Untuk lengkapnya kode rahasia nomor seri ORI dapat dibaca di:
Versi berbahasa Inggris = http://home.kpn.nl/huism494/orisecretcoding.html

Versi berbahasa Belanda = http://home.planet.nl/~huism494/origeheimecoderingen.html
Versi berbahasa Indonesia seperti yang termuat dalam Buletin ANI Jakarta edisi kedelapan (Februari 2009)dapat didownload dalam bentuk .pdf dan diprint untuk dibawa kemana-mana
http://home.kpn.nl/huism494/soekarnocode.pdf

Pada website tersebut dijelaskan secara gamblang kode rahasia pada uang ORI, walaupun ada beberapa kekurangan tetapi website tersebut sudah lebih dari mencukupi. Bagi para kolektor yang berminat mengoleksi seri ORI wajib untuk membaca habis seluruh isi website tersebut. Buat salinannya bila perlu dan bawa kemanapun kalian pergi sehingga mudah bila ingin memeriksa keaslian uang kertas ORI.
Satu hal yang patut diperhatikan adalah: kenapa peneliti sekaligus penulisnya adalah orang Belanda? Mengapa orang Indonesia sendiri tidak ada yang melakukan penelitian seperti itu? Padahal uang yang diteliti adalah uang negara kita sendiri.




Pecahan 400 rupiah 1948 ORI Keempat (asli)
Harga perlembar yang asli sekitar 3-4 kali yang palsu yaitu berkisar diangka Rp.500 ribu untuk kondisi EF s/d Rp.1 juta rupiah perlembar untuk kondisi UNC. Sedangkan yang palsu berharga sekitar Rp.200 ribuan perlembar UNC.



Pecahan 400 rupiah 1948 ORI Keempat (palsu), perhatikan warna, gambar dan nomor serinya.
Pecahan 600 rupiah ORI IV (unissued)
Pecahan ini ditemukan secara tidak sengaja dan terdiri dari satu lembar besar berisi 12 lembar uang ini dalam bentuk yang belum terpotong. Tercetak hanya pada satu sisi. Kemudian lembar besar tersebut dipotong2 menjadi 12 lembar dengan komposisi 6 lembar memiliki tepi (margin) yang bertulisan ENR dan 6 lembar tidak memiliki tepi. Karena hanya terdiri dari 12 lembar maka ORI 600 bernilai sangat mahal dan hampir tidak pernah beredar di pasaran. Pada lelang terakhir uang ini bernilai sekitar Rp. 35 juta rupiah perlembar. Karena langka dan mahal tentu saja banyak versi palsunya.



Pecahan ORI 600 rupiah tanpa margin



Pecahan ORI 600 rupiah dengan margin


.


Pecahan ORI 600 rupiah palsu

.
Kesimpulan seri ORI Keempat :
1. Terdiri dari pecahan yang bernominal ganjil
2. Walaupun cuma terdiri dari 5 pecahan tetapi sangat sulit melengkapinya
3. Terdapat pecahan terlangka dari seluruh uang kertas Indonesia yaitu ORI 600
4. Terdapat bentuk palsunya, harap pelajari rahasia kode kontrolnya

Uang ORI Seri Ketiga Tahun 1947

Seri ORI Ketiga terdiri dari 7 jenis pecahan dari yang terkecil yaitu 1/2 rupiah sampai dengan yang terbesar yaitu 250 rupiah. Bertanggal Djokjakarta 26 Djuli 1947 dan ditandatangani oleh Mr. A.A. Maramis. Pada seri ini jugalah terdapat salah satu pecahan terlangka dari semua seri ORI yaitu pecahan 100 rupiah Maramis. Pecahan ini hanya bisa dikalahkan oleh pecahan 600 rupiah pada seri ORI Keempat.
Pecahan 1/2 rupiah

Berwarna merah-orange di bagain depan dan coklat di bagian belakang. Terdapat versi palsunya yang umumnya berwarna hitam walaupun ada juga yang berwarna orange. Cukup sukar dibedakan apalagi oleh orang awam. Harga berkisar di angka 50-100 ribuan perlembar.



Pecahan 1/2 rupiah 1947 ORI Ketiga



Contoh pecahan 1/2 rupiah 1947 ORI  Ketiga palsu

Pecahan 2,5 rupiah
Berwarna ungu tua, bernilai jual sekitar 50-100 ribu rupiah perlembar. Juga terdapat versi palsunya yang berwarna merah dan coklat muda. Membedakannya selain dari warna juga perhatikan bentuk nomor serinya.

Pecahan 2,5 rupiah 1947 ORI Ketiga



Contoh pecahan 2,5 rupiah ORI III versi palsu

Pecahan 25 rupiah
Pecahan ini mirip sekali dengan pecahan 25 rupiah seri ORI Kedua, tetapi nomor serinya tercetak SDX 1 dan warnanya hijau. Banyak sekali ditemukan versi palsunya. Harga perlembar sekitar 50 ribu rupiah. Sukar dibedakan dengan aslinya apalagi bila tidak ada pembanding.



Pecahan 25 rupiah 1947 ORI Ketiga


Contoh variasi palsu dari pecahan 25 rupiah 1947 ORI Ketiga


Pecahan 50 rupiah
Cukup sulit ditemukan, dan bernilai jual cukup tinggi yaitu berkisar di angka 100-200 ribuan perlembar. Sampai saat ini saya belum pernah melihat versi palsunya.


Pecahan 50 rupiah 1947 ORI Ketiga


Pecahan 100 rupiah
Sangat banyak ditemukan versi palsunya dan mungkin lebih banyak daripada aslinya. Harga cukup murah berkisar di angka 50 ribuan perlembar. Sedangkan versi palsunya jauh lebih murah lagi.


Pecahan 100 rupiah 1947 ORI Ketiga

Bandingkan dengan versi palsunya, cukup sulit bukan? Apalagi bila tidak ada pembandingnya.


Versi palsu dari pecahan 100 rupiah 1947 ORI Ketiga

Pecahan 100 Maramis
Disebut demikian karena bentuknya mirip sekali dengan pecahan 100 rupiah Hatta di seri ORI Keempat, tetapi berbeda tanda tangan. Selain itu perbedaan juga pada warna nomor seri dan tentu saja harganya. Pecahan ini adalah yang terlangka dan termahal nomor dua setelah pecahan 600 rupiah. Harga berkisar di angka 1 juta sampai 5 juta rupiah tegantung kondisinya.


Pecahan 100 rupiah ORI Ketiga Maramis

Pecahan 250 rupiah

Pecahan terbesar di seri ORI Ketiga. Berharga sekitar 100-300 ribuan dan cukup sulit ditemukan, apalagi dalam kondisi sempurna yang saat ini sudah bernilai sekitar 450 ribuan.


Pecahan 250 rupiah 1947 ORI Ketiga


Kesimpulan dari seri ORI Ketiga
1. Terdapat banyak sekali versi palsunya
2. Pecahan 100 rupiah Maramis merupakan salah satu seri ORI termahal setelah pecahan 600 rupiah di seri ORI ke-empat

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Social Icons

Featured Posts